Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Sembilan orang dari ICCTF dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas melakukan kegiatan Spotcheck keuangan dan programmatic monitoring and evaluation, pada program Lembaga Olah Hidup (Loh) Sumbawa pada tanggal 3 – 4 Maret 2018 lalu, di kabupaten Sumbawa.
Agenda tersebut bertujuan untuk memeriksa kesesuaian laporan keuangan dan capaian program “Rehablitasi Lahan dan Hutan Melalui Pengembangan Hkm Untuk peningkatan daya dukung DAS Moyo Kabupaten Sumbawa”, yang merupakan inisiatif kerjasama antara Lembaga Olah Hidup (Loh) Sumbawa dengan ICCTF (Indonesian Climate Change Trust Fund) sebagai satuan kerja Kementerian PPN/Bappenas dan USAID (United States Agency for International Development) yang merupakan badan bantuan pembangunan internasional pemerintah Amerika Serikat, yang telah ditanda tangani pada tanggal 8 April 2016 di Jakarta.
Menurut pimpinan Loh Sumbawa Yani Sagaroa, belum lama ini kepada kabarsumbawa.com, Secara umum kondisi ekosistem dan sumberdaya hutan Sumbawa banyak yang kritis, deforestasi dan degradasi lahan semakin masiv, sehingga kita tengah berada dalam ancaman dampak dari perubahan iklim global, salah satu wilayah yang selalu terpapar dengan acaman bencana iklim ini adalah Das Moyo, hampir tiap tahun banjir dan berdampak pada 3 – 4 kecamatan, Moyo Utara, Hilir, hulu dan Lopok menjadi langganan banjir yang merugikan kehidupan masyarakat umum.
Dibagian lain Yani Sagaroa menjelaskan tentang program rehablitasi yang sudah dilaksanakan “ Salah satu target program kami, melakukan rehablitasi 100 ha tiap tahunnya, program ini kami laksanakan selama 2 tahun dari tahun 2016 yang lalu dan akan berakhir bulan Maret 2018, selama program kami masyarakat dan para pihak dengan semangat dan antusias yang tinggi mampu melakukan rehablitasi sekitar 221 ha”.
Tim yang dipimpin oleh Bapak Dr. Tonny Wagey setelah menggali informasi perkembangan program di kantor Loh, langsung mendatangi lokasi Program Loh di desa Lito dan sekitar, disambut oleh masyarakat sasaran di dusun Bage Loka, Menurut pimpinan tim, kami datang untuk melihat hasil kerja keras dari bapak ibu semua, termasuk ingin mengetahui kondisi BMN yang akan dihibahkan, apakah membawa manfaat bagi masyarakat disini. Kepada pemerintah daerah dan desa semoga dapat melanjukannya upaya kecil yang telah dilakukan didesa ini, khusus pada pemerintah desa saya berpesan melalui pak Sekdes mungkin di bisa dimasukan dalam agenda desa dan BUMDES.
Tim melakukan pengecekan langsung dilapangan, ada yang bertugas melihat kondisi alat-alat pengelolaan hasil hutan bukan kayu yang akan menjadi uhasa ekonomi perempuan didesa tersebut, sebagian tim melakukan pengecekan kondisi tanaman kayu kehutanan, tanaman selah dan empon-empon, semua jenis spesies tanaman dicek secara teliti didampingi oleh anggota kelompok sasaran dan personil Loh Sumbawa. Pengecekan lapangan dilakukan dibeberapa lokasi, diantaranya Areal kerja Hkm Samoko Blok Saleng Beme, Blok Unter Katimis dan zona perlindungan Ai Jelat, termasuk tim melakukan pengecekan dilokasi lahan terdegradasi Ai Keban. Disamping mengecek kondisi peralatan usaha ekonomi perempuan tim juga melihat aneka produks olahan yang selama ini diusahakan oleh kelompok Hkm Samoko.
Diakhir kunjungan H. Arahman Sekdes desa Lito menyampaikan, terima kasih pada Bappenas yang telah mempercayai lokasi program didesa kami, ada banyak manfat yang kami dapat dari program ini, sehingga kami pemerintah desa bersama lsm pendamping tetap akan mengawal dan mendorong program ini berkembang maju kedepannya.