Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Dua Perusahaan asal Negeri Gingseng
Korea, yakni PT. Gimco dan PT. Daewoo, tertarik berinvestasi di Kabupaten Sumbawa. Inversi tersebut disampaikan oleh beberapa perwakilan perusahaan tersebut pada ekspose rencana investasi di ruang rapat Wakil Bupati Sumbawa, Rabu pagi (24/1/2018).
Dua perusahan ini tertarik berinvestasi di Kabupaten Sumbawa dalam bentuk biomass project dan pellet project.
PT. Gimco merupakan Perusahaan Korea yang core bisnisnya bergerak di bidang energi baru terbarukan. Sedangkan PT. Daewoo adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, yang nantinya akan melakukan pembiayaan untuk aktivitas bisnis PT. Gimco.
Kedatangan perwakilan kedua perusahaan tersebut untuk menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa, dalam hal investasi di bidang energi baru terbarukan, mengingat potensi sumber energi tersebut cukup melimpah di Kabupaten Sumbawa. PT. Gimco tertarik membangun PLT Biomassa di Kabupaten Sumbawa, yaitu pembangkit listrik yang bersumber dari bahan-bahan alami seperti kayu, limbah pertanian, perkebunan, hutan, maupun komponen organik lainnya dari
kotoran hewan maupun limbah rumah tangga. Selain biomassa, Gimco juga
tertarik untuk membangun industri pellet, yaitu produksi cacahan kayu yang juga dapat dijadikan sebagai sumber energi.
Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah dalam paparannya menyebutkan bahwa saat ini kemampuan PLN untuk menyuplai kebutuhan listrik di Sumbawa sebesar 57,73 MW, dengan beban puncak mencapai 40,37 MW, sehingga Sumbawa surplus listrik sebesar 17,36 MW. Kondisi
ini belum termasuk suplai listrik dari PLTMG Labuhan Badas sebesar 50 MW yang akan beroperasi pada akhir 2018. Sehingga menurut Wabup, PLT Biomassa belum terlalu dibutuhkan untuk saat ini, karena Sumbawa masih surplus listrik. Wabup lebih menyarankan untuk merealisasikan pellet project yang dinilai lebih prospektif mengingat sumber daya kayu di Kabupaten Sumbawa sangat melimpah, bahkan baru-baru ini dilakukan
penanaman kayu sengon pada 1.000 juta hektar lahan di wilayah Kecamatan Empang.
Sementara itu, Kepala Bappeda Sumbawa, Ir. H. Iskandar D, M.Ec.Dev menyebutkan bahwa infrastruktur di Sumbawa cukup mendukung untuk industri pellet, salah satunya pelabuhan badas yang memiliki kapasitas ekspor mencapai 10.000 ton. Bahkan Pemerintah Kabupaten Sumbawa juga berencana membangun Dermaga Teluk Santong di kawasan Teluk Saleh yang memiliki kapasitas lebih besar dari Pelabuhan Badas. Kepala Bappeda
juga menyebutkan bahwa Sumbawa adalah penghasil kayu gamal yang dapat
dijadikan sebagai bahan baku produksi pellet.
Pada akhir pertemuan disepakati bahwa investasi perusahaan Korea akan fokos pada industri pellet, karena selain dapat diekspor ke Korea sebagai sumber energi, juga dapat dimanfaatkan oleh Masyarakat Sumbawa sebagai sumber bahan bakar dan pakan ternak.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Sumbawa, Kadis PM-PTSP, Kepala Bappeda, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kadis Pertanian, Kadis Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Kadis Kelautan dan Perikanan, dan beberapa orang investor asal Korea.(KS/aly).