Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa — Bayi kebar siyam yang bernama Muhammad Talif memang sudah mendapatkan perawatan yang semestinya di RSUP di Kota Mataram.
Pengurusan biaya pengobatannya juga telah diusahakan baik oleh Dinas Kesehatan maupun lembaga donor swasta, tapi sayangnya bayi ini tanpa pendampingan pemerintah selama dirawat di Mataram.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, dr. Nieta Ariyani, menjelaskan bahwa pihaknya sedang mempersiapkan data pendukungnya untuk membantu alokasi dana untuk penganan Muhammad Talif
Pihaknya juga telah mengontak lembaga donor swasta dalam hal ini Doctor Children Fund (DCF) Batu Hijau untuk membantu selama masa perawatan dan operasi.
“Tadi DCF meminta data itu dan bisa membantu selama perawatan dan jika dilakukan operasi,” katanya. 11/04/17.
Mengenai kronologis tindakan, pihaknya tidak mengetahui karena ada di RSUD Sumbawa, tapi kronologis pelayanan selama hamil bahwa yang bersangkutan (Zuriyah, ibu bayi) tetap mendatangi Posyandu dan Puskesmas untuk mengontrol kehamilan.
Selama kehamilan tidak ada sama sekali keluhan dari pasien. Bahkan melakukan USG (Ulta Sonografi) sebanyak 3 kali. Pasien pun mengira akan melahirkan anak kembar berdasarkan hasil USG tersebut.
Menurut dr. Nieta, pihaknya berharap kondisi anak tersebut bisa stabil dan normal. Dikes pun hanya mampu membantu dalam hal mencari pembiayaan.
“Kita sih sempat ngomong ke Pak Kadis dan beliau berjanji akan mengontak ke RS tempat anak itu dirawat, kalau memang perlu didampingi maka akan kami kirim tenaga pendamping ke sana. Jadi kami sekarang tetap mengontak keluarga dan pihak donatur di sana,” ujarnya. (KS/aly).