Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa – Bupati Sumbawa meyakini kegiatan Mudzakarah Rea bukan hanya sekedar media diskusi dan adu argumentasi, tapi melalui kegiatan ini diharapkan mampu mengembangkan Lembaga Adat yang kompeten, adabtabel dan mempunyai semangat baru untuk melangkah lebih akseleratif, kolaboratif dalam mewujudkan berbagai program kerja organisasi sekaligus sebagai salah satu mitra stategis pemerintah daerah dalam memacu pembangunan 5 tahun ke depan.
Hal ini disampaikan Bupati Sumbawa, HM. Husni Djibril, BSc Penyelenggaraan Mudzakarah Rea Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) yang dibuka Jum’at (16/12/2016) malam di Istana Dalam Loka Sumbawa, disambut baik oleh Bupati Sumbawa, Husni Jibril.
“Seperti pernah disampaikan Bung Karno, dalamnya ia menuju ke laut sungai setia kepada sumbernya. Bermitra, bekerjasama bahu membahu membangun Kabupaten Sumbawa dengan dukungan LATS adalah suatu keniscayaan untuk Sumbawa Hebat dan Bermartabat,” ujar Husni.
Dikatakan, Kabupaten sebagai penyelenggara otonomi daerah wajib melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan nasional dan keutuhan NKRI serta melestarikan nilai sosial budaya.
Untuk itu selaku Kepala Daerah, mempunyai tugas dalam memajukan dan pengembangan dalam pelestarian sosial budaya di Tana Samawa. Upaya mengembangan dan melestarikan adat budaya di Tana Samawa merupakan bagian dari langkah untuk memelihara ketahanan budaya bangsa sebagai pilar ketahanan nasional.
Menurut Bupati, Seiring dengan semangat tersebut LATS memiliki potensi besar untuk berperan serta dalam pengembangan dan pelestarian adat budaya di Tana Samawa, baik dalam hal potensi pembangunan kepariwisataan secara umum maupun beberapa lainnya.
“Tantangan ke depan semakin besar dan terbukanya arus informasi dan globalisasi. Tentu hal ini menjadi perhatian kita semua, baik pemerintah daerah, lembaga kemasyarakatan dan masyarakat Sumbawa secara umum,” ungkap Bupati.
Husni menegaskan, falsafah adat Sumbawa Adat Barenti Ko Sara’, Sara’ Barenti Ko Kitabullah, Taket Ko Nene’, Kangila Boat Lenge. Serta perilaku Saling Beri, Saling Satengi, Adab ke Edap Boa Ela, Satemung Pamendi Ke Panyadu, adalah bagian dari falsafah hidup Tau Samawa yang tak lekang oleh waktu dan harus dipertahankan sampai kapan pun sepanjang masa. (KS/001)