kabarsumbawa.com – Meningkatnya jumlah penduduk dunia menyebabkan peningkatan kebutuhan pangan yang tidak diimbangi dengan luas lahan pertanian yang semakin menyempit akibat alih fungsi lahan sebagai lahan pemukiman, industri, pertokoan, perkantoran dan fungsi lainnya. Oleh karena itu sentuhan teknologi perlu dilakukan guna tercukupinya kebutuhan pangan dimasa mendatang. Tingkatan kebutuhan pangan diawali dengan ketahanan pangan ,dilanjutkan dengan kemandirian pangan dan tujuan akhirnya yaitu tercipta kedaulatan pangan.
Atas dasar realita tersebut, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Teknologi Sumbawa, jum’at, 14 November 2014 kemarin mendatangkan Staf Ahli Menristek, prof. Dr. Ir Benyamin Lakitan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa UTS melalui kuliah umum yang diadakan di aula Kampus UTS .
Profesor jebolan Cornel University US bidang pangan ini menyatakan bahwa Hingga saat ini penelitian teknologi di Indonesia belum banyak yang dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan bagi kesejahteraan penduduk Indonesia. Hal ini dikarenakan banyak dari penelitian tersebut tidak dilakukan berdasarkan kebutuhan masyarakat sehingga tidak mampu menjawab dan menjadi pemecahan masalah atas kendala yang dihadapi masyarakat.
Meski UTS baru lahir, namun dilihat dari komitmen para pendirinya serta kualitas anak bangsa yang berkuliah telah membuktikan diri melalui prestasi-prestasi bergengsi bahkan hingga ke tingkat internasional, Benyamin, begitu dosen pasca sarjana UNSI ini berharap agar para mahasiswa dan dosen di Universitas Teknologi Sumbawa terutama dari Fakultas Teknologi Pertanian mampu menjadi pioneer dalam menciptakan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat, tepat sasaran, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini terutama dalam bidang pangan, industri pangan, dan ketersediaan sumber daya air di kabupaten Sumbawa.
Pria yang lahir di Palembang, 54 tahun lalu itu menghimbau kepada akademika UTS untuk memulai mengasah kemampuan dan kreatifitas agar dapat menemukan teknologi dari tingkat lokal yang bermanfaat, tidak hanya sesuai dengan tujuan teknis, tetapi juga memiliki keunggulan dari sisi ekonomis dan kelestarian lingkungan.
Dan jika masyarakat lokal telah mencapai sejahtera, barulah mengembangkan inovasi teknologi ke tingkat yang lebih luas yaitu Nasional bahkan Internasional. Hal ini, ungkap pria penerima penghargaan Aditya Tridharma Nugraha sebagai Dosen Teladan Nasional Peringkat I ini, akan menciptakan pondasi kesejahteraan masyarakat yang kuat.