kabarsumbawa.com – Menjelang Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK pada 14 April, wacana kebocoran soal dan munculnya kunci jawaban palsu mulai terdengar.
Kekhawatiran ini semakin kuat mengingat naskah ujian jauh-jauh hari sudah ada di polsek atau sekolah. Naskah UN sudah didistribusikan sejak 6 April lalu. Bahkan untuk beberapa daerah yang masuk remote area lebih cepat menerima naskah ujian. Rentan waktu antara penerimaan soal di daerah atau sekolah dengan pelaksanaan UN ini memunculkan spekulasi rawannya kebocoran. Bahkan kunci jawaban diprediksi beredar pada hari ‘H’ UN, namun tidak jelas asli atau palsu.

Kabid Dikmen Dinas Diknas Kabupaten Sumbawa
Terkait hal itu Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Sumbawa, dengan tegas meminta seluruh peserta ujian untuk tidak terpengaruh dan selalu waspada dengan kunci jawaban palsu yang sengaja diedarkan oleh oknum tidak bertanggungjawab melalui pesan singkat atau SMS. “Jangan percaya, karena itu sudah pasti palsu,” ucap Kabid Dikmen Dinas Diknas Kabupaten Sumbawa, M Ali HK, S.Pd M.Pd.
“Kami minta peserta percaya diri dengan kemampuan masing-masing. Ingat, yang menentukan lulus tidak itu peserta sendiri bukan orang lain, apalagi sampai mempercayai kunci jawaban palsu yang tidak jelas juntrungannya,” tegasnya.
Ali-sapaan akrab Kabid Dikmen Dinas Diknas Kabupaten Sumbawa, juga mengingatkan kepada pengawas ujian agar selama proses ujian berlangsung diminta untuk tidak mondar mandir di dalam ruangan, agar peserta dapat berkonsentrasi mengisi soal selama ujian berlangsung. “Diam saja di depan bila seluruh naskah soal sudah dibagikan. Kalau pengawas terus mondar mandir itu bisa mengganggu konsentrasi peserta,” tandasnya seraya menambahkan masalah tugas pengawas ujian ini sudah disosialisasikan oleh Dinas Diknas.