Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbawa Pipin Sakti Bitongo, menyerahkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Aula DLH setempat, Selasa (30/12/2025) pagi tadi.
Adapun sekolah yang berhasil mendapatkan Adiwiyata Tahun 2025 antara lain, SMPN 3 Sumbawa dan SMPN 1 Empang, serta SMAN 1 Sumbawa meraih Adiwiyata Nasional. Kemudian, SDN 14, SDN 1 Moyo, SDN Selang, SMPN 1 Labuhan Badas, dan SMPN 1 Utan meraih Adiwiyata Propinsi.
“Saya mengucapkan selamat kepada sekolah yang telah berhasil menjadi sekolah adiwiyata 2025 baik nasional, propinsi, maupun kabupaten,” ungkapnya.
Menurutnya, tentu hal ini merupakan hasil dari kerja keras semua pihak yang telah berkontribusi dalam meningkatkan perilaku ramah lingkungan warga sekolah.
“Adiwiyata merupakan program untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan,” jelasnya.
Lanjut Pipin, setelah melalui seleksi administrasi dan pemenuhan kriteria, 4 sekolah ditetapkan sebagai sekolah adiwiyata Kabupaten berdasarkan SK Bupati Sumbawa Nomor 1591 Tahun 2025 tanggal 28 November 2025. Kepada sekolah yang telah berhasil menjadi sekolah adiwiyata Kabupaten, diharapkan kedepannya dapat ditingkatkan lagi untuk ke jenjang yang lebih tinggi.
Menurutnta, adanya perubahan regulasi dari permenLHK nomor 52 Tahun 2019 tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah dan PermenLHK Nomor 53 Tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata dan telah diganti dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Program Adiwiyata memberikan kesempatan kepada sekolah Adiwiyata Kabupaten untuk mengikuti penilaian Sekolah Adiwiyata Nasional tanpa melalui Penilaian Sekolah Adiwiyata Propinsi terlebih dahulu.
“Semoga sekolah adiwiyata nasional di Kabupaten Sumbawa ini semakin meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun,” harapnya.
Ditambahkan, perilaku ramah lingkungan warga sekolah ini, diharapkan berlangsung secara terus menerus tidak hanya pada saat dilakukan penilaian saja, tetapi sudah menjadi karakter dan budaya warga sekolah. (KS)







