Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Desa Lawin, Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa, akan menjadi pusat perhatian pada Rabu, 26 November 2025. Pasalnya di salah satu desa peyangga tambang ini digelar acara akbar yang bertitel “Pariri Miri Festival 2025”.
Festival yang diprakarsai PT. SDS dan pemerintah Kecamatan Ropang yang didukung Pemerintah Kabupaten Sumbawa, PT. Sumbawa Jutaraya (SJR), Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), dan Media Online Samawarea.com ini menyatukan tradisi, alam, dan kuliner khas desa Lawin, sekaligus mengangkat potensi lokal berupa pohon kemiri.
Acara dibuka pukul 10:00 Wita dengan “Pacok Coffee Morning”, sebuah sesi sarapan pagi sambil menikmati kopi khas desa Lawin, yang disajikan menggunakan cangkir dari bambu. Kopi “PACOK” ini menjadi simbol kehangatan dan keramahan masyarakat setempat, serta menjadi pembuka yang sempurna untuk rangkaian festival.
Selanjutnya, digelar “Nepi Mona Ritual” sebuah ritual adat yang masih dijalankan masyarakat Lawin. Ritual ini bertujuan menentukan waktu tanam pohon yang tepat agar hasilnya maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Puncak kegiatan berupa “penanaman bibit pohon kemiri”, yang dilaksanakan di lahan dengan ketinggian 600-900 mdpl di Kecamatan Ropang. Wilayah ini terkenal dengan tanah subur, curah hujan tinggi, dan iklim sejuk, sehingga sangat ideal untuk pengembangan tanaman kemiri (Aleurites moluccanus) sebagai potensi ekonomi lokal.
Acara ditutup dengan “Masak Ketong”, sebuah tradisi memasak menggunakan bambu yang dibakar di atas api. Semua masakan menggunakan bumbu berbahan dasar kemiri lokal, menciptakan pengalaman kuliner unik yang menggabungkan rasa tradisi dan alam.
“Pariri Miri Festival bukan sekadar festival, tetapi juga upaya melestarikan adat, menjaga lingkungan, dan memberdayakan potensi lokal desa Lawin,” ujar Muhammad Iqbal, Wakil Rektor IV UTS Bidang Kerjasama, yang berperan besar dalam pelaksanaan kegiatan ini saat ditemui media ini, Jumat (21/11/25) pagi.
Bersama Gatot Arie Setyanto selaku CSR Departement Head PT SJR, Iqbal berharap Festival ini diharapkan menjadi agenda rutin yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan kearifan lokal di Kabupaten Sumbawa.
Sementara Anggota DPRD Sumbawa, Juliansyah SE, menyambut baik festival ini. Menurutnya politisi Demokrat asal Ropang ini, Pariri Miri Festival menjadi langkah strategis untuk mengangkat potensi lokal sekaligus memperkuat kearifan budaya masyarakat desa Lawin. “Selain sebagai ajang pelestarian adat dan budaya, festival ini juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, khususnya melalui produk kemiri dan kuliner khas yang bisa dikembangkan lebih luas,” ujar Juliansyah.
Ia juga mendorong pemerintah daerah agar terus mendukung kegiatan serupa sebagai upaya pemberdayaan desa dan pelestarian lingkungan. (KS)





