Tokoh

Pemuda Inspiratif Asal Desa Kakiang Raih Penghargaan “The Changemakers” Ajang Muda30 Awards

Avatar photo
×

Pemuda Inspiratif Asal Desa Kakiang Raih Penghargaan “The Changemakers” Ajang Muda30 Awards

Sebarkan artikel ini
Fadillah Ahmad Nur

Kabarsumbawa.com – Fadillah Ahmad Nur (26), seorang pemuda inspiratif asal Desa Kakiang, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), baru-baru ini meraih penghargaan bergengsi “The Changemakers” dalam ajang Muda30 Awards yang diselenggarakan oleh Pijar Foundation pada awal November 2025.

Penghargaan ini menjadi bukti nyata dedikasi dan kontribusi Adil dalam memajukan NTB di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Adil, yang merupakan Founder organisasi Sasambo Youth Education (SYE) NTB, terpilih sebagai salah satu dari 50 pemuda berprestasi lebih dari 450 pemuda se-Indonesia.

Acara penghargaan “The Changemakers” ini dihadiri langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, serta tokoh inspiratif, Yenny Wahid, Pendiri Wahid Foundation.

Adil menjadi satu-satunya perwakilan dari wilayah NTB, NTT, dan Bali yang diundang karena dampak positif yang ia ciptakan melalui berbagai program yang dijalankan oleh SYE.

Menanggapi penghargaan yang diterimanya, Adil mengungkapkan rasa syukur dan semangatnya untuk terus berkontribusi.

“Alhamdulillah penghargaan ini menambah semangat saya untuk terus bergerak dalam berbagai program kepemudaan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya pada Jumat (7/11/2025).

Ia menjelaskan bahwa keikutsertaannya dalam The Changemakers bersama Pijar Foundation adalah dalam kategori pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, melalui berbagai program yang telah dilakukan oleh SYE.

Adil juga menjelaskan bahwa Sasambo merupakan akronim dari tiga suku yang ada di NTB, yaitu Sasak (Lombok), Samawa (Sumbawa), dan Mbojo (Bima), dengan harapan dapat menjadi inspirasi pemajuan kepemudaan dan pendidikan di NTB.

SYE sendiri merupakan sebuah NGO kepemudaan yang bergerak di bidang pendidikan, menjadi wadah bagi pemuda NTB dan seluruh Indonesia untuk berkumpul dan membangun daerah.

Adil mengungkapkan keprihatinannya terhadap masih banyaknya pemuda yang apatis di NTB, padahal berjejaring dan berorganisasi memiliki banyak manfaat.

Selain mengelola SYE, Adil juga aktif mengelola Yayasan Wakaf Al-Amin di Kakiang Sumbawa.

Motivasi Adil untuk mendirikan SYE muncul ketika melihat disparitas antara pemuda di pulau Jawa dan NTB. Pada tahun 2019, tingkat literasi di NTB masih rendah, dan meskipun pada tahun 2025 sudah lebih baik, upaya untuk meningkatkannya harus terus didorong melalui kolaborasi yang lebih masif untuk meningkatkan IPM NTB melalui program pemberdayaan masyarakat.

Salah satu program unggulan SYE adalah volunteering tingkat nasional, yang mengundang anak muda dan mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk mengabdi di wilayah-wilayah desa sulit akses dan pedalaman NTB selama satu minggu.

Selama masa pengabdian, para pemuda ini tinggal dan hidup bersama masyarakat, serta membuat program di bidang pendidikan dan bidang lainnya sesuai dengan permasalahan yang ada di desa tersebut.

Selain itu, SYE juga memberikan beasiswa bagi anak-anak tidak mampu untuk bersekolah gratis di pesantren di pulau Jawa. Adil mengatakan bahwa tahun ini, tiga orang anak kurang mampu telah menerima beasiswa tersebut, dan ia berencana untuk meningkatkan kuota menjadi 50 orang di tahun 2026.

Adil berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada sektor pendidikan, terutama bagi anak-anak di pelosok dan pedalaman. Ia melihat antusiasme yang besar dari anak-anak terhadap buku dan bahan bacaan yang diberikan oleh SYE, serta membantu proses belajar anak-anak melalui berbagai macam bahan ajar yang modern.

Melalui program “Think Solusi dan Berevolusi”, SYE sedang menyusun rekomendasi kebijakan untuk sejumlah permasalahan, khususnya di bidang pendidikan. Program ini telah dilaksanakan di Lombok Tengah dan Bima, dan akan dilanjutkan di Sumbawa pada tahun depan, dengan tujuan untuk menggali solusi dari berbagai permasalahan.

Selain fokus pada pendidikan, Adil juga berharap pemerintah dapat lebih mendorong program kepemudaan yang fokus pada pemberdayaan, bukan hanya olahraga.

Ia telah menyampaikan aspirasinya ini ke Kemenpora, mengingat ia pernah meraih penghargaan sebagai pemuda pelopor tingkat nasional pada tahun 2019.

Selain penghargaan “The Changemakers”, Adil juga memiliki sejumlah prestasi lain, di antaranya menjadi duta Indonesia pada Event Istanbul Youth Summit, Turkiye, pada ajang Konferensi Pemuda Internasional pada tahun 2021, serta terpilih menjadi pemuda pelopor Indonesia bidang pendidikan tahun 2022.

Sebagai penutup, Adil mengajak para pemuda di Sumbawa dan NTB untuk turut andil mengambil peran dalam membangun daerah mereka. “Karena baik dan majunya daerah yang kita cintai tergantung dari kita para generasi penerusnya,” pungkasnya. (KS)