Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – H. Syarafuddin Jarot – H. Mohamad Ansori akhirnya menggelar mutasi perdana sejak dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa pada tanggal 20 Februari 2025 lalu oleh Presiden Prabowo Subiato di Jakarta.
Mutasi pedana ini berlangsung di Aula Lantai III Kantor Bupati Sumbawa, Jumat 1 Agustus 2025 pagi. Bupati didampingi wakil bupati memimpin langsung pengambilan sumpah janji jabatan pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator dan pengawan tersebut.
Total 89 orang pejabat lingkup pemda Sumbawa masuk dalam gerbong mutasi kali ini. Diantaranya, Ir. A. Yani Sekretaris Dewan Perwakilan Raryat Daerah dipercaya menjabat kepala Dinas Ketahanan Pangan. Kemudian digantikan oleh Junaidi, S.Pt yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan).
Selanjutnya, Dr. Dedy Heriwibowo menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengantikan E.S Adi Nusantara yang digeser menjadi Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menangan Perindusterian dan Pedagangan (KUKMINDAG) mengantikan Tata Kostara yang kini menjabat Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dispopar).
Kemudian, Agus Mustamin Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menjabat Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik mengantikan I Ketut Sumadi Arta yang kini menjabat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mengantikan Abdul Aziz, M.Si yang digeser menjadi Kepala Dinas Sosial (Disos) mengantikan Abu Bakar, S.Sos yang dipercaya menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip). Serta puluhan pejabat, pengawas dan administrator lainnya.
“Ini mutasi pedana kami sejak dilantik. Banyak pertanyaan kapan mutasi, begitu banyak yang memberikan masukan dan saran kepada kami,” kata Bupati Sumbawa dalam sambutannya.
Pada kesempatan ini, ia menegaskan bahwa mutasi pagi ini dilaksanakan murni untuk kebutuhan organisasi. Memastikan roda pelayanan publik belajan baik dan maksimal.
“Bukan kegiatan seremonial semata, tetapi ini langlah penting memastikan gerbong birokrasi bejalan baik dan terkendali,” tegasnya.
Kembali ia mengaskan, mutasi ini bukan titipan, transaksi, bagi-bagi jabatan, dan bukan kerena adaanya tekanan Tim Sukses (Timses) atapun balas jasa, melaikan benar-benar kebutuhan organisasi yang nyata.
“Mutasi adalah bagian oenting penyegaran struktur organisasi,” pungkasnya. (KS)










