Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Pemerintah Kabupaten Sumbawa meyakini bahwa trend inflasi di triwulan pertama tahun 2025 masih dalam kategori normal, meskipun terjadi kenaikan sebesar 1,38 persen di seluruh indeks kelompok pengeluaran dibandingkan dengan tahun 2024.
Kabag Ekonomi Setda Sumbawa, H. Khaeruddin, mengatakan bahwa inflasi yang terjadi cenderung masih dalam kondisi normal dan tidak terjadi lonjakan yang tinggi. Berdasarkan data, ada kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,64 pada triwulan pertama tahun 2024 menjadi 106,83 pada triwulan pertama 2025.
Khaeruddin menambahkan bahwa pergerakan ekonomi di Sumbawa terus terjadi dan kondisi inflasi masih dalam kategori normal. Namun, pada bulan Maret 2025 sempat terjadi deflasi 0,50 persen karena paceklik lantaran musim kering yang cukup panjang dan daya beli masyarakat yang kurang.
Untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan, Khaeruddin meminta kepada sejumlah pihak untuk memberikan atensi khusus dalam pengendalian inflasi daerah, antara lain, Memastikan pasokan tetap tersedia, termasuk produksi bahan pangan yang menjadi bahan pokok masyarakat. Memastikan keterjangkauan harga dengan melakukan intervensi gerakan pangan murah bagi daerah rawan pangan atau terindikasi potensi itu.
Kemudian, Fokus pada aksesibilitas distribusi, baik itu pangan, hasil kelautan, perikanan, dan pertanian. Menjalin komunikasi yang efektif dengan semua pihak, mulai dari Bulog, penyedia, pasar, dan pergerakan keuangan.
Dengan demikian, pemerintah Kabupaten Sumbawa berharap dapat memastikan bahwa inflasi daerah tetap terkendali dan stabil. (KS)
