Sumbawa Barat, Kabarsumbawa.com – Sebagai lanjutan FGD yang dilaksanakan di Kantor Bupati Sumbawa minggu lalu, Pjs Bupati Sumbawa memboyong Tim melakukan kunjungan balasan ke Kabupaten Sumbawa Barat, Rabu (23/10/2024) siang.
Pertemuan strategis antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) berlangsung pada Rabu, 23 Oktober 2024, di Ruang Rapat Graha Fitrah Kantor Bupati KSB. Focus Group Discussion (FGD) ini dipimpin oleh Pjs. Bupati Sumbawa Barat, Julmansyah, S.Hut, M.A.P. dan Pjs. Bupati Sumbawa, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., MM., dihadiri masing-masing Tim dengan tujuan merumuskan langkah strategis terkait pengelolaan sektor pertambangan dan mempersiapkan transformasi ekonomi pasca tambang di kedua daerah.
FGD juga menghadirkan Rektor Universitas Cordova, Perwakilan Universitas Samawa dan Universitas Teknologi Sumbawa.
Dalam sambutannya, Pjs. Bupati Sumbawa Barat, Julmansyah, S.Hut., M.A.P., menegaskan pentingnya merancang strategi pasca tambang, mengingat aktivitas tambang di Batu Hijau yang dikelola PT. AMNT akan berakhir pada tahun 2030. Menurutnya, KSB perlu mempersiapkan basis ekonomi baru yang berkelanjutan, terutama dengan memaksimalkan operasional smelter di KSB dan Blok Dodo Rinti di Kabupaten Sumbawa.
Pjs. Bupati Sumbawa, Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., MM., menekankan perlunya membangun Balai Latihan Kerja yang representatif untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pertambangan.
“Sektor tambang bisa menjadi penggerak ekonomi daerah, tetapi juga memiliki potensi masalah lingkungan. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan langkah-langkah berkelanjutan untuk menangani tantangan di masa depan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kerjasama antara Kabupaten Sumbawa dan KSB diharapkan dapat memperkuat sektor pertambangan sebagai pengungkit ekonomi wilayah, seraya mengingatkan bahwa siapapun yang terpilih sebagai Bupati berikutnya, upaya ini harus diselaraskan dengan visi-misi pemimpin baru.
FGD ini dilanjutkan dengan pemaparan dari Kepala Bappeda dan Kepala Bagian Pemerintahan dari kedua kabupaten. Diskusi tersebut menghasilkan kesepakatan untuk membentuk Tim Kecil yang akan merumuskan finalisasi draft MoU antara Kabupaten Sumbawa dan KSB terkait kerjasama dalam pengelolaan sektor tambang dan transformasi ekonomi pasca tambang.
Sementara itu, Kyai Zul, Mantan Bupati KSB yang juga Rektor Universitas Cordova KSB, memberikan apresiasi atas inisiatif kedua Pjs. Bupati dalam mempersiapkan masa depan ekonomi daerah secara kolaboratif. Ia menyatakan bahwa langkah ini adalah tonggak penting dalam menjaga keberlanjutan pembangunan di wilayah Sumbawa dan KSB.
FGD ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa, Pj. Sekda KSB, Asisten Perekonomian dan Pembangunan KSB, Wakil Ketua 1 dan 2 DPRD KSB, serta sejumlah Kepala OPD dari kedua kabupaten.
Dengan pertemuan ini, diharapkan lahir sebuah dokumen MoU sebagai hasil konkret dari kerjasama strategis dalam menghadapi tantangan sektor pertambangan dan pembangunan di kedua daerah. (KS)