Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Puluhan Pengurus Kecamatan (PK) DPD II Golkar Sumbawa, menyegel kantor partai setempat. Sebab, kader partai berlambang beringin tersebut merasa tidak puas dengan kinerja Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar Sumbawa. Penyegelan tersebut dilakukan setelah aksi unjuk rasa yang dilakukan di kantor tersebut, Senin (27/7) pagi.
Sebelumnya, massa melakukan longmarch sepanjang jalan di Kota Sumbawa. Massa yang merupakan para ketua PK ini, secara bergantian melakukan orasi. Mereka mengaku kesal atas kinerja dari Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar Sumbawa.
Koordinator aksi, M. Taufik mengatakan akdinya merupakan bentuk kekesalan dan kekecewaan terhadap Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar Sumbawa saat ini, diniali gagal dalam memimpin Golkar. Dimana, mereka menilai, saat ini Golkar semakin terpuruk. Salah satunya, jumlah perolehan kursi di DPRD Sumbawa yang semakin lama semakin berkurang.
Selain itu, ada banyak hal yang diduga menyimpang terjadi. Seperti dana bantuan parpol diduga tidak pernah disalurkan kepada yang berhak. Seperti untuk memberikan pendidikan politik kepada kader yang berada di tingkat kecamatan. Tidak ada pertanggungjawaban atas penggunaan dana itu.
“Selama kepemimpinan Nurdin Marjuni, Golkar semakin terpuruk,” ujar Ketua PK Sumbawa ini.
Karena itu diharapkan agar Ketua dan Sekretaris untuk turun dari jabatannya. Keduanya diminta untuk hadir menemui massa. Jika tidak, massa mengancam akan menyegel Kantor DPD II Golkar Sumbawa.
Massa menuding, Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar Sumbawa tidak pernah mengunjungi dan melakukan pendidikan politik di masing-masing pengurus kecamatan Partai Golkar Sumbawa.
Tidak ada koordinasi dengan pengurus harian dalam mengambil sebuah keputusan penting organisasi, dan cenderung arogan. Tidak adanya transparansi dalam mengelola keuangan partai, bahkan cenderung manipulatif.
Melakukan manuver dalam perhelatan Musda Partai Golkar NTB dengan memberikan dukungan ganda kepada masing-masing calon ketua DPD I Golkar NTB. Serta beredar rumor di media sosial, bahwa ketua dan sekretaris Partai Golkar Kabupaten Sumbawa menerima imbalan berupa materi dari kandidat Ketua DPD I Golkar NTB.
Pengurus juga menghadiri deklarasi salah satu bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa yang diusung oleh partai lain. Sebelum adanya SK dari DPP Golkar. Juga diduga merusak citra partai Golkar Kabupaten Sumbawa dan membuat Partai Golkar semakin terpuruk.
Karena itu, massa menuntut agar Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar Sumbawa untuk turun dari jabatannya.
Massa kemudian diterima oleh Ketua AMPG Golkar Sumbawa, L. Syahruddin. Sandi akrabnya disapa mengatakan
Sebenarnya yang berwenang menemui massa adalah Ketua dan Sekretaris DPD II Golkar Sumbawa. Namun, keduanya masih berada di luar daerah. Dia mengharapkan agar massa jangan bertindak anarkis. Jika memang para kader merasa menderita seperti itu, dia selaku Ketua AMPG Golkar Sumbawa, sangat mendukung aksi tersebut. Asal, massa tidak bertindak anarkis.
Perwakilan pengurus DPD II Golkar Sumbawa lainnya, Abdul Naim mengatakan, malam sebelumnya, dia menerima kewenangan dari Ketua DPD II Golkar Sumbawa, untuk meneruskan imbauan dari Ketua DPD I Golkar NTB. Golkar ingin adanya pembaharuan. Tetapi, dalam memperbaiki dan memperbesar Golkar, harus ada solidaritas, keterbukaan dan transparansi di dalamnya.
Jika Ketua DPD II Golkar Sumbawa yang saat ini menjabat ingin diberhentikan, diharapkan para kader bersurat dan disampaikan kepada Golkar. Sebab, ada mekanisme jika kader ingin melakukan pergantian. Sesuai dengan ADRT Golkar. Sebab, yang bisa mengambil sikap adalah pengurus yang setingkat lebih tinggi. “Jika ingin memberhentikan Ketua DPD II Golkar, harus bersurat kepada Ketua DPD I Golkar NTB. Karena yang berwenang adalah pengurus yang berada setingkat lebih tinggi,” imbuhnya.
Karena itu, selaku perwakilan, dia siap untuk menerima surat yang berisikan aspirasi para kader tersebut.
Massa kemudian menyerahkan surat tuntutan mereka kepada Naim. Namun, massa tetap bersikeras ingin bertemu dengan Ketua DAN Sekretaris DPD II Golkar Sumbawa. Karena tidak ditemui, massa akhirnya berniat menyegel kantor tersebut.
Dalam kesempatan itu, Ketua AMPG Golkar Sumbawa, L. Syahruddin kembali mengatakan, apa yang menjadi harapan massa, tentunya akan dirundingkan dengan pengurus lainnya. Jika para kader hendak menyegel kantor, hal itu dipersilakan. Sambil menunggu hasil perundingan dengan para pengurus.
Akhirnya, massa menyegel kantor tersebut. Setelah melakukan penyegelan, massa membubarkan diri. (KS)