Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kerapu menjadi salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Meski demikian, pengembangan ikan jenis ini cukup sulit dilakukan. Selain itu, nalayan pembudidaya cukup kesulitan dalam hal pemasarannya.
Di Kabupaten Sumbawa, beberapa kelompok pembudidaya telah mencoba mengembangan kerapu. Namun, masih belum optimal. Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Perikanan dan Kelautan bekerjasama dengan sebuah perusahaan budidaya ikan kerapu yakni PT. Catur Tunggal Oseania. Dalam waktu dekat akan mengembangkan budidaya ikan Kerapudi sepanjang pesisir kabupaten sumbawa.
Demikan diungkapkan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Sumbawa Farid Bahanan, saat mendampingi Direktur PT. Catur Tunggal Oseania Selasa (14/1/2020) kemarin di Sumbawa.
Farid menejelaskan, PT Catur Tunggal Oseania bergerak di bidang Keramba Jaring Apung (KJA). Dimana, perusahaan ini akan menjadikan Kabupaten Sumbawa sebagai Pilot Projct atau Proyek Percontohan pengembangan dua jenis Kerapu yakni Kerapu Sunuk Halus dan Kerapu Tikus. Pengembangan akan diawali di Desa Labuhan Jamu di Kecamatan Tarano sebagai awal desa percontohan.
Diharapkan, dengan adanya pengembangan ini, dapat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat nelayan terlebih pegembangan wilayah bahkan sektor pariwisata. Menurutnya, dalama pengembangannya nanti, perusahaan akan lebih mengutamakan kesejahteraan kelompok nelayan budidaya di Labuhan Jamu. Karena, selain diberikan asuransi, kelompok nelayan budidaya juga akan diberikan bibit hingga pakan yang akan ditanggung sampai dengan masa panen. dari hasil panen itu. kelompok akan mendapatkan 25 persen dari harga jual.
“Pasar sudah siap, dengan rata-rata sekitar 15 ton per setengah bulan untuk kerapu. Selanjutnya, kita juga akan membeli ikan yang sama kepada masyarakat kalau ada tangkapan dengan harga yang cukup bagus. Jadi dua sisi itu akan berjalan, dimana kelompok nalayan yang sudah tidak jalan lagi akan kami bantu. Di sumbawa dari data awal lokasi pengembangan Kerapu, terdapat kurang lebih 38 titik pengembangan yang tersebar di seluruh daerah pesisir kabupaten sumbawa. Dan untuk diketahui, Nilai investasinya untuk totalnya 3 sampai 5 juta dolar akan dikucurkan oleh perusahaan untuk pengembangan budidaya kerapu ini. kalau dirupiahkan mencapai 30 sampai 50 miliar. Sumbawa akan menjadi pilot projek, bahkan pembibitan akan berada di Sumbawa,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur PT Catur Tunggal Oseania Saugi Bahanan menambahkan, Terkait pembibitan, perusahaan telah melakukan koordinasi dengen SMK Perikanan dan Kelautan di Alas. Di sana direncanakan akan dilakukan pengembangan bibit untuk dua jenis kerepu tersebut. Direncanakan, tahap pertama akan dilakukan penebaran sebanyak 5000 benur. “Saya sudah ke SMK Perikanan dan Kelautan di Alas, disana akan ada pengembangan bibit. Kita juga akan traning dan depelovmen anak-anak yang ada disana,” terangnya.
Saat ini pihaknya tengah merancang MoU dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan SMK Kelautan dan Perikanan Alas, serta membuat MoA dengan kelompok pembudidaya di Desa Labuhan Jamu. Menginggat Jenis ikan tersebut sangat cocok dikembangkan di laut Sumbawa, karena biosper Sumbawa bangus, pakannya juga tidak terlalu sulit.
“Komunikasi dengan DKP sudah bagus, karena tujuannya bagaimana meningkatkan kesejahteraan kelompok pembudidaya. Ini tentu tidak berhenti hanya dibudidaya saja. Karena ikan tidak cukup hanya budi daya saja. karena untuk menjaga kualitas. Kita akan beli pakan ruca atau ikan cacah dari nelayan setempat. Selanjutnya akan kami buatkan klinik untuk nelayan, serta laboratorium untuk pengembangan bibit serta disetiap kramba yang menjadi mitra perusahaan akan tetap dilakukan pemantauan melalui CCTV yang disiapkan langsung oleh perusahaan,” pungkasnya. (KS/aly)