Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kopi menjadi salah satu komoditas pertanian yang menunjukkan potensi kuat di Kabupaten Sumbawa. Kepala Bappeda Sumbawa, Dedi Heriwibowo, menyebut bahwa kopi Sumbawa berkontribusi 42,27 persen terhadap produksi kopi di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Ini salah satu potensi sumber daya alam terbarukan yang ada di daerah kita,” ujar Dedi pekan kemarin.
Dedi menjelaskan bahwa sektor terbarukan seperti pertanian, kelautan, dan peternakan menjadi pilar utama pembangunan jangka panjang Kabupaten Sumbawa.
Kopi berada di dalam kelompok komoditas unggulan bersama beras, jagung, bawang merah, sapi, udang, dan rumput laut.
Menurutnya, potensi kopi harus menjadi modal penting dalam arah pengembangan ekonomi daerah.
“Potensi-potensi terbarukan ini berkelanjutan sifatnya, tidak akan habis, dan menjadi modal bagi pengembangan Kabupaten Sumbawa ke depan,” katanya.
Meski tidak memerinci khusus program perkopian, Dedi menegaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumbawa memberi fokus kuat pada pengembangan agrobisnis dan agroindustri, yaitu upaya meningkatkan nilai tambah produk hasil sumber daya terbarukan.
Dedi menyampaikan bahwa Pemda Kabupaten Sumbawa mendorong pengolahan berbagai komoditas pertanian di daerah, agar tidak keluar sebagai bahan mentah. Strategi ini relevan untuk seluruh komoditas, termasuk kopi.
“Intinya, hasil sumber daya alam terbarukan harus bisa diolah di daerah kita dan ditingkatkan nilai tambahnya,” jelasnya.
Dedi menegaskan bahwa seluruh potensi terbarukan, termasuk kopi, berperan penting dalam mempersiapkan Sumbawa menghadapi masa depan, terutama menjelang Indonesia Emas 2045.
“Transformasi ini sangat krusial untuk menentukan keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Sumbawa,” tutup Dedi. (KS)







