Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kabid Linjamsos Disos NTB, Sulaiman Jamsuri, MAP, menegaskan bahwa penanganan bencana adalah kerja lintas sektor yang harus dikoordinasikan secara jelas, di mana Dinas Sosial berperan di Klaster Perlindungan dan Pengungsian.
Dalam konteks ini, fungsi TAGANA berada dalam pelayanan dasar saat darurat dan pasca-bencana, seperti penyediaan tempat tinggal sementara, logistik, hingga penguatan psikososial.
Namun, ungkap Sulaiman, fakta di lapangan menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara regulasi dan pelaksanaan. Banyak anggota TAGANA hanya difungsikan di dapur umum tanpa penugasan yang jelas dan tanpa memanfaatkan kompetensi mereka secara optimal. Seperti yang dialami TAGANA Kabupaten Sumbawa yang hanya diperankan mengurus Dapur Umum Lapangan (Dumlap) oleh BPBD.
“TAGANA itu sudah dibekali dengan pelatihan, baik di bidang logistik, manajemen posko, hingga penguasaan Peraturan Pemerintah. Kalau hanya ditempatkan tanpa peran berarti, tentu sangat menyakitkan bagi mereka yang sudah siap mengabdi,” ujar Sulaiman yang didampingi Ketua Tagana Provinsi NTB Muliadi SH, Sekretaris Tagana Jiono SH, dan Penelaah Teknis Kebijakan Linjamsos, Mulyadi saat melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) di Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa, Jumat (17/10) sore.
Lebih lanjut, Ia mengingatkan agar semua pihak menghormati koordinasi lintas klaster. BPBD sebagai koordinator utama penanggulangan bencana, tidak serta merta mengambil alih seluruh peran. Semua klaster, termasuk kesehatan, sosial, pendidikan, dan lainnya, sudah memiliki pembagian tugas masing-masing berdasarkan peraturan yang berlaku.
“Kita harus bangun kerjasama dan kolaborasi yang sehat. Jangan sampai kerja tim terganggu hanya karena ego sektoral. Harapan kami, semua pihak menjaga marwah TAGANA sebagai garda terdepan perlindungan sosial saat bencana,” tambah Sulaiman.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini juga menjadi ajang menyerap aspirasi dari relawan Tagana di daerah yang selama ini berjibaku langsung di lokasi bencana.
Disos NTB berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem pembinaan dan pengelolaan Tagana agar lebih profesional dan berdaya guna. (KS)