Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbawa mengklaim bahwa ketertutupan lahan di tahun 2024 berada di angka 78,53%, yang mengindikasikan kondisi tersebut masih dianggap aman. Namun, Kepala DLH Sumbawa, Ir. Syafruddin Nur, menekankan pentingnya menjaga ketertutupan lahan demi masa depan generasi yang akan datang.
Meskipun angka ketertutupan lahan cukup bagus, DLH Sumbawa mencatat bahwa angka tersebut cenderung menurun dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh masifnya perambahan hutan secara ilegal dan alih fungsi lahan untuk tanaman jagung.
Selain ketertutupan lahan, DLH Sumbawa juga memantau Indeks Kualitas Air (IKA) yang memiliki skor 47 dari 100 poin. Meskipun angka IKA ini rendah, kualitas air masih masuk dalam kategori tingkat pencemaran rendah. Faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran air antara lain sistem peternakan terbuka, pertanian, dan rumah tangga.
Sementara itu, Indeks Kualitas Udara (IKU) di tahun 2024 memiliki skor 92,24, yang mengindikasikan bahwa tingkat polusi udara masih sangat rendah. Dengan demikian, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Sumbawa berada di angka 72,41, yang cukup bagus dan perlu terus dijaga demi masa depan Sumbawa yang lebih baik.
DLH Sumbawa berkomitmen untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Sumbawa, terutama dalam menjaga ketertutupan lahan dan mengurangi pencemaran air dan udara.(KS)
