Kabarsumbawa.com – Prinsip Tau Samawa yang meyakini kalimat “Adat Baarenti Ko Syara’, Syara’Baarenti Ko Kitabullah” merupakan suatu prinsip atau filosofi yang memiliki makna penjagaan adat istiadat, penjagaan bumi hingga penjagaan terhadap peradaban manusia. Hari ini kita dihadapkan dengan misi untuk menyelematkan nilai-nilai tradisi masyarakat sumbawa yang hampir punah. Penyelematan nilai-nilai tradisi yang hampir punah tersebut sebagai bagian upaya meneguhkan jati diri masyarakat Sumbawa. Sejarah tentang peradaban masyarakat Sumbawa tempo dulu dapat menjadi cerminan, pijakan generasi hari ini untuk melangkah lebih pasti hari ini untuk masa yang akan datang.
Tau Samawa (Masyarakat Sumbawa) benar-benar memahami dan melaksanakan prinsip hidup (parenti) yakni “takit ko nene kangila boat lenge”. Prinsip hidup ini ditandai dengan terwujudnya masyarakat yang religius, beradab dan penuh toleransi terhadap keberagaman serta menjunjung tinggi semangat kebersamaan (egaliter) tidak membeda-bedakan suku, agama maupun ras.
Untuk mengimplementasikan apa yang diharapkan oleh para leluhur tau samawa bisa menjadikan tanah samawa sebagai tanah/kabupaten yang “Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur” berarti “negeri yang menggambarkan tanah yang ideal yang dicirikan oleh kebaikan dan ampunan Ilahi. Oleh karena itu tidaklah berlebihan apabila Pemimpin yang hebat dan berintegritas akan membuat program-program kerja yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur yakni nilai “Krik Slamat” yang berpegang teguh pada filosofi adat dan prinsip hidup (parenti) yakni “takit ko nene kangila boat lenge”. (takut pada Allah SWT, malu berbuat keburukan). Pemimpin yang memegang amanah dapat dilihat sejak seseorang itu berproses dalam mengejar cita-citanya, semangat kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas yang harus dilaksankannya. Kesanggupan seorang pemimpin yang amanah terus direalisasikan dengan tanggung jawab saat menjalankan kepemimpinannya. Tanggung jawab dalam arti mampu melaksanakan tugas dengan baik, sehingga di bawah kepemimpinannya lingkungan menjadi lebih sejuk, bawahan merasa dilindungi, dan roda pemerintahan menjadi lebih maju. Selanjutnya pemimpin yang amanah dapat dipercaya saat menjalankan kepemimpinannya. Pemimpin yang layak dipercaya apabila jujur, adil, dan terpercaya antara kata yang diucapkan dengan tindakan yang dilakukan. Pemimpin yang memiliki energi baru dan semangat perubahan serta visi besar yang akan membawa kabupaten sumbawa bangkit mengejar ketertinggalan. Pemimpin yang mampu memberikan semangat optimisme bahwa tau (masyarakat) sumbawa adalah petarung tangguh yang bisa melewati badai, pemimpin yang bijaksana dan mampu mengayomi rakyatnya.
Langka awal kepemimpinan Jarot- Ansori adalah mengimplementasikan program-program yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Tau dan Tanah Samawa yakni program Subuh Berjama’ah, Magrib Mengaji dan Is’ya Belajar tentunya program ini diawali dengan terbitnya surat edaran penegasan Gerakan Subuh Berjam’ah untuk masyarakat sumbawa dimana tujuan program subuh berjamaah mencakup 3 dimensi, dimensi spiritual yaitu hubungan manusia dengan Allah untuk mewujudkan misi masyarakat yang religius bagi peningkatan iman dan taqwa dan terciptanya kerukunan inter dan antar umat beragama. Selanjutnya dimensi sosial yaitu hubungan antar manusia sebagai sarana silaturahmi dan pendekatan umara dan ulama serta umat dalam membangun masyarakat”, dan dimensi Kultural, merubah budaya malas dan tidak disiplin untuk bangun pagi dan memulai aktifitas dengan hal-hal yang positif sehingga akan melahirkan etos kerja yang baik.
Tujuan dari Gerakan Subuh Berjama’ah, Magrib Mengaji dan Isya Belajar adalah 1. Terbangunnya kesamaan pemahaman dan langkah pelaksanaan dalam melakukan penyuluhan, bimbingan dan penjelasan kepada masyarakat terkait gerakan Subuh Berjama’ah, Magrib Mengaji dan Is’ya Belajar, 2. Tersedianya data mengenai profil dan kegiatan mushollah serta masjid dalam mengisi kegiatan-kegiatan pada waktu setelah sholat Subuh, Maghrib dan Isya; 3. Terwujudnya kelompok masyarakat yang gemar membaca Al-Qur’an dalam menghidupkan tradisi Gerakan magrib mengaji Isya Belajar; 4. Terbentuknya karakter masyarakat yang berbudi pekerti luhur dengan mengikuti tata cara berperilaku yang baik sesuai ajaran Agama.
Dari pelaksanaan program ini, akan membentuk sikap dan perilaku moral masyarakat berdasarkan nilai-nilai Tau dan Tanah Samawa yang diukur dari integritas, kejujuran, disiplin dan loyalitas dalam menjalankan ajaran agamanya untuk membendung dampak negatif dari modernisasi ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. membangun rekayasa sosial (social engineering) yang didasarkan pada semangat kearifan lokal dan nilai-nilai spiritual sebagai pondasi bagi terciptanya karakter bangsa yang berkeadaban menuju masyarakat madani, serta melahirkan generasi yang kuat, beriman dan bertaqwa yang memiliki prinsip dan keteguhan dalam menghadapi tantangan kehidupan modern baik dalam tataran individu, keluarga, masyarakat, maupun bangsa. Program “Subuh Berjam’ah, Maghrib Mengaji, Isya Belajar”sebagai media untuk membangun ikatan yang kuat dalam rangka membentuk Masyarakat yang “Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”.
Dari manfaat-manfaat di atas secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa Program Subuh Berjam’ah, Magrib Mengaji dan Isya Belajar dapat menanamkan nilai-nilai ajaran Al Quran pada seluruh komunitas masyarakat Sumbawa, merubah dan membina akhlak anak-anak dan para remaja. Program Subuh Berjama’ah, Magrib Mengaji dan Isya Belajar merupakan terobosan untuk memperbaiki akhlak. Gerakan Subuh Berjama’ah, Magrib mengaji dan Isya Belajar dapat menjadi solusi bagi pendidikan karakter Generasi Mendatang. Pasalnya pendidikan karakter paling baik adalah di rumah. Melalui gerakan ini kenakalan para remaja, tawuran antar pelajar dan penyaagunaaan narkoba bisa diminimalisir.
Diantara keuntungan lain dari Program Subuh Berjama’ah, Magrib Mengaji dan Isya Belajar adalah ada komunikasi antara orang tua dan anak, mencegah anak-anak untuk tidak menonton televisi dan mencegah mereka keluar malam. Dengan begitu hal ini akan mencegah kejahatan di malam hari. Tentunya, program ini tidak akan pernah berhasil tanpa adanya dukungan semua pihak, komitmen dan kemauan yang kuat dari umara, ulama dan umatnya, terutama orangtua. Karena orang tua adalah tiang utama yang akan mampu menjalankannya. Selepas shalat Maghrib, orang tua hendaknya mematikan televisi dan mengajak seluruh anggota keluarga untuk membaca Al Qur’an. Mematikan televisi saat Maghrib sangat penting untuk dilakukan. Sebab, televisi begitu marak menyiarkan acara yang menarik pada saat Maghrib. Hal itu juga yang menyebabkan anak-anak suka melambat-lambatkan shalat dan malas belajar, apalagi mengaji atau membaca Al Qur’an. Selain mengaji pada saat selepas sholat isya anak-anak juga dapat memperdalam ilmu agamanya juga ilmu-ilmu lainnya seperti mengulang kembali pelajaran yang telah didapatkan disekolahnya karena pada waktu selepas isya seharusnya untuk belajar bukan untuk bermain seperti yang kita lihat sekarang ini setiap malam kebanyakan pelajar keluyuran ditempat-tempat umum seperti taman-taman kota, supermarket, mal dan lain sebagainya. Semoga langka awal ini menbuat pasangan Jarot-Ansori bisa mewujudkan Tanah samawa sebagai tanah yang “Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”. Seperti harapan para leluhur Tau dan Tanah Semawa yang kita cintai ini selain itu diharapkan bumi sabalong sama lewa akan memiliki Nilai “Krik Salamat”. Selain itu program ini akan mempertegas visi dan misi Mewujudkan Kabupaten Sumbawa yang Unggul, Maju dan Sejahtera. LH
Implementasi Program Subuh Berjama’ah, Magrib Mengaji dan Isya Belajar Langka Awal Mewujudkan Sumbawa yang Unggul, Maju dan Sejahtera










