Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Dalam langkah nyata untuk memberantas ancaman Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Lakpesdam PCNU Sumbawa bersama Pemerintah Desa Marente menggelar kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan (P3PD) Senin, (09/12/2024) di Aula Desa Marente, Kecamatan Alas.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat tentang bahaya TPPO serta membangun jejaring pencegahan di tingkat desa.
Acara dibuka oleh Kepala Desa Marente, Khairuddin, yang menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam melindungi warga dari ancaman TPPO.
“Melawan TPPO bukan hanya tugas aparat, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Melalui kegiatan ini, kita berharap Desa Marente menjadi pelopor dalam pencegahan perdagangan orang di wilayah Kecamatan Alas,” ujar Khairuddin.
Penggerak Utama Pemberdayaan Sebagai pelaksana kegiatan, Muhazi Ramadhan, Ketua Lakpesdam PCNU Sumbawa, menegaskan bahwa pemberantasan TPPO memerlukan kolaborasi lintas sektor.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang memahami apa itu TPPO, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat untuk bertindak sejak dini. Dengan sinergi antara desa, aparat, dan masyarakat sipil, kita bisa memutus rantai perdagangan manusia,” jelas Muhazi.
Ia menambahkan bahwa isu perdagangan orang sering kali terkait dengan kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan minimnya akses informasi.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin masyarakat tidak hanya memahami ancaman TPPO, tetapi juga memiliki keberanian untuk melaporkan jika ada indikasi kasus di sekitar mereka,” tambahnya.
Narasumber Berbagi Pengetahuan
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama yang berpengalaman di bidangnya. Kanit Intel Polsek Alas, Sugiyanto, memaparkan modus operandi yang sering digunakan pelaku perdagangan orang. Ia menjelaskan bagaimana tawaran pekerjaan dengan iming-iming gaji besar sering menjadi jebakan.
“Kewaspadaan masyarakat adalah benteng pertama dalam mencegah TPPO. Jika menemukan hal mencurigakan, segera laporkan ke aparat terdekat,” tegas Sugiyanto.
Sementara itu, Siti Aminah Mawadah, aktivis peduli buruh migran, memberikan panduan praktis untuk mengenali tawaran kerja palsu, terutama yang ditujukan kepada perempuan dan calon buruh migran.
“Banyak korban TPPO berasal dari kurangnya akses informasi. Dengan edukasi seperti ini, kita bisa melindungi mereka dari eksploitasi,” kata Siti Aminah.
Antusiasme dan Komitmen Masyarakat
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, dan ibu rumah tangga. Diskusi berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan dan masukan dari peserta. Salah satu peserta, Junaidi, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru tentang cara melindungi keluarga dan tetangga dari ancaman TPPO.
Di akhir kegiatan, peserta bersama-sama menyepakati pembentukan Komunitas Anti-TPPO Desa Marente, yang akan menjadi ujung tombak dalam pencegahan dan edukasi terkait TPPO.
Langkah Lanjutan Lakpesdam PCNU Sumbawa berkomitmen untuk terus mendampingi Desa Marente melalui pelatihan lanjutan dan pendampingan. Muhazi Ramadhan menutup acara dengan harapan besar bahwa Desa Marente dapat menjadi contoh bagi desa lain di Sumbawa dalam melawan TPPO.
“Ini bukan akhir, tetapi awal dari perjuangan bersama untuk menciptakan desa yang aman, sejahtera, dan bebas dari perdagangan orang,” tutup Muhazi. (KS)