Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Sumbawa, menyebutkan total bangunan masyarakat yang terdampak penataan jempol mencapai 13 orang dengan luas yang berbeda-beda.
“Jadi, kita sudah selesai melakukan identifikasi dan total warga yang terdampak ada 13 orang dengan luas tanah masing-masing sekitar 2 sampai 3 meter, ” kata kepala Dinas PRKP Sumbawa melalui Kabid Pertanahan, Surbini.
Identifikasi yang dilakukan lanjut Surbini, untuk memastikan lahan di luar batas kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS). Selain itu hasil identifikasi tersebut juga dilakukan untuk melihat tanda Pal batas tanah milik warga yang sudah terdaftar di BPN.
“Jadi, setelah proses identifikasi kita akan melanjutkan untuk pengukuran sebagai tahapan proses ganti untung terhadap lahan masyarakat tersebut, ” ujarnya.
Disinggung terkait estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk ganti rugi terhadap lahan tersebut, Surbini mengaku masih perlu melakukan rapat lebih lanjut. Karena untuk saat inj baru sebatas proses identifikasi yang dilanjutkan dengan pengukuran untuk mengukur kebutuhan anggarannya.
“Kalau untuk nilainya nanti akan kita gandeng tim appraisal yang akan melakukan penghitungan untuk menekan terjadinya hal yang tidak diinginkan, ” tampaknya.
Surbini pun menargetkan dalam rentan waktu dua bulan proses pengukuran tersebut bisa tuntas karena yang terdampak juga tidak terlalu banyak. Namun ada juga rumah salah satu warga yang terdampak penataan tersebut harus dibongkar secara keseluruhan yang berada di paling ujung pantai jempol.
“Tentu kita tetap memikirkan hak-hak masyarakat yang terdampak dan kami pastikan Pemerintah tetap akan mengganti berdasarkan hasil penilaian harga dari tim appraisal, ” tambahnya.
Penataan terhadap kawasan ini pada prinsipnya merupakan kelanjutan dari program sebelumnya di lokasi yang sama. Hal itu dilakukan untuk mengembangkan sektor pariwisata di lokasi tersebut terutama bagi masyarakat yang berada di dalam kota Sumbawa.
“Jadi, penataan yang kita lakukan supaya sektor wisata unggulan kita terus menggeliat sekaligus menekan kawasan kumuh di Sumbawa,” pungkasnya. (Ks)