Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Fakultas Kedokteran Hewan (FHK) Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA) menggelar pelatihan tenaga kesehatan hewan di Pulau Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam pengendalian dan penanggulangan wabah penyakit pada sektor peternakan sapi.
Kegiatan berlangsung selama 4 hari dari tanggal 04 – 07 Maret 2024 di Hotel Grand Sumbawa dan Kecamatan Moyo Hulu. Total peserta 30 orang dokter hewan yang terdiri dari 14 orang pewakilan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbawa, Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat 5 orang.
Kemudian, UPTD BPT HMT Serading 2 orang, Dinas Pertanian Kota Bima 3 orang, Dinas Pertanian Kabupaten Bima 3 orang, dan, Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu 3 orang.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Bupati Sumbawa diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Irawan Subekti. Turut hadir, Kepala Disnakeswan Sumbawa, H. Junaidi, Kabid Keswan Sumbawa, drh.Rini Handayani, M.Si.
Kegiatan menghadirkan fasilitator nasional yakni, drh. Susilo Budi Sulistyo, Dr. Nusdianto Triakoso, drh. MP ( FKH Unair), Dr. drh. Kholik, M.Vet ( FKH Undikma), drh. Adhitya, Yoppy, M.Si ( FKH UWKS), dan drh. Ardiana ( BB VET).
Dekan FKH UNDIKMA, drh. Kholik, M.Vet., menjelaskan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan kerjasama antara Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI), dan (Indonesia Australia Red Meat & Cattle Partnership (IARMCP) yang bekerjasa dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Pendidikan Mandalika. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tentang suatu respon penyakit yang dilakukan oleh Dekoter Hewan di Pulau Sumbawa.
“Kita ketahui bahwa saat ini sedang marak PMK. Kami melatih bagaiama mengidentifikasi suatu wabah untuk mengantisipasi terjadinya wabah berikutnya. Kalau respon itu cepat, maka akan cepat ditangani. Bagaimana agar respon itu cepat, maka butuh deteksi yang cepat. Sehingga petugas yang ada di garda terdepan ini yang ada di puskeswan, UPT, pintar mendeteksi respon. Saya mohon bantuan dari semua pihak,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disnakeswan Kabupaten Sumbawa, H. Junaidi, S.Pt., menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada FKH UNDIKMA yang telah menunjuk Kabupaten Sumbawa sebagai tempat pelaksanaan kegiatan.
Ia berharap, bukan hanya penanganan kasus semata, tetapi begaimana pendataan awal mendeteksi penyakit itu hingga tuntas.
“Jangan sampai penanganannya setengah-setengah. Sehingga pelatihan ini jadi amat penting, mudahan ini bisa dilanjutkan,” tukasnya.
Sebelumnya, Bupati Sumbawa dalam sambutannya yang bibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Irawan Subekti, mengajak semua pihak untuk menjadikan pelatihan ini sebagai momentum untuk memperkuat sinergi antar-kabupaten/kota dalam upaya bersama melindungi kesehatan ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak.
“Mari kita jalin kerjasama yang erat dan komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan bersama demi keberlangsungan sektor peternakan sapi di Pulau Sumbawa,” ajaknya.
Ia berharap, ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama pelatihan ini dapat diimplementasikan dengan baik dalam praktek sehari-hari, sehingga mampu memberikan dampak yang positif bagi kesehatan ternak dan kesejahteraan peternak.
“Mari kita bersama-sama menjadi garda terdepan dalam melindungi kesehatan ternak, mencegah penyebaran penyakit, dan meningkatkan produktivitas peternakan sapi,” pungkasnya. (KS)