Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Memasuki awal ramadhan tahun 1443 H / 2022 M harga bahan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Sumbawa mulai mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKMIndag) Sumbawa melalui Kabid Perdagangan Iwan Satiawan, SP., M.Si., membenarkan.
Ia menyebutkan, beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga diantaranya, cabai kriting dan besar naik sekitar 25,00% dari harga Rp 40.000/kg menjadi Rp 50.000/kg. Sementara harga caba rawit masih stabil yakni Rp 60.000/kg.
Bahan pokok lain yang mengalami kenaikan lanjutnya, minyak goreng Bimoli refil/kemasan premium naik 9,09% dari Rp 27.500/liter menjadi Rp 30.000/liter. Kemudian, juga mengalami kenaikan yakni daging ayam boiler sekitar 5,26 persen dari harga Rp 38.000/kg menjadi Rp 40.000/kg.
Menurutnya, kenaikan harga sejumlah bahan pokok ini dikarenakan beberapa dari bahan pokok merupakan produksi dari luar daerah. “Tapi ini lebih disebabkan oleh tempat produksinya memang sudah mengalami kenaikan. Jadi produksi kita memang lebih banyak didatangkan dari Lombok, dan dari sananya sudah ada kenaikan,” jelasnya kepada wartawan, Senin (04/04/2022) di ruang kerjanya.
Selain itu lanjutnya, kenaikan harga juga disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan masyarakat selama ramdhan ini, baik untuk konsumsi sendiri maupun dijual kembali dalam bentuk olahan makanan siap saji.
“Ini juga karena ada peningkatan konsumsi kalau kami pantau. Banyak masyarakat mencoba mencari rezeki melalui berjualan untuk berbuka, sahur, mereka berbelanja cukup banyak dari biasanya. Sehingga namanya di pasar akan menyesuaikan,” terangnya.
Terhadap kondisi ini lanjut Iwase sapaan akrabanya, pihaknya akan terus melakukan pementau di lapangan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga yang tidak wajar. Ia juga menghimbau kepada pedagang agar tidak mengambil keuntungan terlalu secara berlebihan.
“Kami selalu melakukan komunikasi dengan mereka (pedagang – Red) untuk tetap menjaga. Artinya bahwa memang Ramadhan kebutuhan itu meningkat, tapi jangan sampai kita sebagai pedagang terlalu mengambil keuntungan,” pungkasnya. (KS/aly)