TigSumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Kredit Sahabat atau KRABAT diluncurkan pada pertengan bulan Maret Tahun 2017 lalu. Program yang dihajatkan untuk membantu petani miskin ini telah berjalan selama Tiga tahun yakni 2017, 2018, dan 2019. Sementara tahun 2020 terkendala Covid-19.
Selama tiga tahun berjalan, Program unggulan pemerintah H, M Hunsi Djibril, B.c bersama Dra. H. Mahmud Abdullah ini telah suskses membebaskan puluhan ribu petani miskin hingga pelosok Kabupaten Sumbawa dari jeratan rentenir.
Kata Kepala DPMD Sumbawa Varian Bintoro didampingo Sekretaris DPMD Syaifullah, S.E., mengatakan, Pemda sudah mengucurkan anggaran KRABAT senilai Rp 25 miliar dan sukses menyasar 25.307 petani miskin yang tersebar di 126 desa.
Adapun rincian alokasi, lokasi dan sasaran, Rp 15 miliar pada tahun 2017 dan menyasar 5.135 petani miskin di 75 desa, Rp 5 miliar pada tahun 2018 menyasar 8.481 petani miskin di 26 desa, dan Rp 5 miliar pada tahun 2019 menyasar 11.691 petani miskin di 25 desa.
Dari 157 total desa, tersisa sebanyak 31 desa yang belum tercover atau menerima dana KRABAT. Desa-desa ini tersebar di 8 kecamatan. Antara lain, di kecamatan Labangka, Tarano, Lunyuk, Ortel, Badas, Plampang dan Alas.
Untuk itu, pihaknya sudah mengusulkan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang diketuai Sekda Sumbawa agar anggaran untuk 31 desa tersebut bisa dianggarkan di APBD 2021.
“Tahun 2020 sudah diusulkan. Ternyata tidak bisa, di Perubahan pun tidak bisa karena Covid-19. 2021 kita usulkan lagi untuk menuntaskan 31 desa tersebut. Nanti TAPD yang akan menentukan, kita hanya mengusulkan dari desa yang tersisa itu,” ungkapnya.
Karena masing-masing desa katanya, mendapatkan Dana Krabat sekitar Rp 200 juta, maka total anggaran yang harus disiapkan untuk 31 desa yang belum tercover tersebut sejumlah Rp 6,3 miliar. “Insya Allah 2021 ini terealisasi kalau disetujui TAPD, kita sudah mengusulkan,” tambah Sekdis.
Adapun hasil evaluasi terhadap program KRABAT di 126 desa menurut Sekdis, sudah berjalan dengan baik. Karena di dalam pengelolaan dana ini, BUMDES didampingi oleh tim pendamping yang sudah dibentuk. “Indikatornya, bisa diliat dari asas manfaat, sebaran dan jumlah penerima. Di tahun 2017 penerima manfaat ada 5.135 orang, 2018 ada 8.481, 2019 ada 11.691 orang. Syukur Alhamdulillah manfaatnya dirasakan oleh masyarakat cukup baik bahkan sangat baik,”ujar Sekdis.
Diakui, pihaknya dalam rangka menyukseskan Dana KRABAT, sudah bekerja maksimal. Salah satunya dengan membentuk Tim Teknis Manajemen (TTM) untuk mengevaluasi kinerja dari pendamping dan bumdes atas penyaluran dana Krabat.
“Banyak Bumdes yang mengelola dengan baik. Bahkan sudah tiga kali guliran pengembalian,” pungkasnya. (KS/aly)