Oleh : Ahsanul Iqram – Mahasiswa Semester Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samawa
Sumbawa Besar, Kabarsumbawa.com – Minimnya sex education di Indonesia saat ini merupakan masalah yang sangat pelik. Di Indonesia banyak orang yang menganggap sex education adalah hal yang tabu. Apalagi di Indonesia Unsur agamanya sangat ketat. Padahal, mengajari anak dengan pendidikan seks yang memadai sangat penting untuk membantu anak memahami batas batas norma sehingga dapat melindunginya dari resiko pelecehan, penyakit sexual hingga penyimpangan seksual.
Di Indonesia, seks memang dianggap suatu hal yang tabu, namun perilaku seks remaja masa kini cukup memprihatinkan. Terlebih dengan kemajuan teknologi saat ini, remaja dapat dengan mudah mengakses konten konten berbau seksual dari internet. Akibatnya, kasus pornografi, pelecehan seksual hingga seks bebas semakin ramai diberitakan.
Adapun dalam Al-Qur’an surat Al Isra ayat 32 berbunyi:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keju. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32).
Dapat dilihat dari potongan ayat di atas maka sudah seharus bahwa sex education ini harus diajarakan.
Survey dari Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) yang dilakukan pada bulan Oktober 2013 menyatakan bahwa sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks di luar nikah . Parahnya 20% dari 94.270 perempuan yang mengalami hamil di luar nikah juga berasal dari kelompok usia remaja dan 21% diantaranya pernah melakukan aborsi. Lalu pada kasus terinfeksi HIV dalam rentang 3 bulan sebanyak 10.203 kasus, 30% penderitanya berusia remaja. Fenomena ini terjadi akibat mudahnya mebgakses konten konten berbau porbografi tanpa dibekali sex education. Itulah mengapa sek education sangat penting untuk diajarkan.
Ada dua faktor mengapa sex education sangan penting untuk diajarkan. Pertama karena anak anak yang baru tumbuh menjadi remaja belum paham dengan sex education sebab orang tua masih canggung dan menganggap membicarakan mengenai seks adalah hal yang tabu. Sehingga dampak dari ketidaktahuannya itu mereka menjadi pensaran dan mencari tau sendiri informasi mengenai seks melalui internet.
Faktor kedua, dampak dari ketidaktahuan para remaja tentang seks education ini dapat menyebabkan banyak hal hal negatif terjadi, seperti kehamilan yang tidak diinginkan, tingginya hubungan seks di luar nikah dan sebagainya.
Kiranya sex education ini di terapkan kedalam pendidikan di sekolah demi menyelamatkan generasi generasi remaja kita agar dapat terhindar dari hal hak yang tidak diinginkan. Diharapkan pula agar semua kalangan dapat menyutujuinya karena seks education ini juga merupakan pendidikan penanaman moral
Ada banyak cara untuk mengajarkan Sex education di sekolah. Misalnya mengadakan seminar tentang alat reproduksi dengan mengundang pihak yang mengerti mengenai penjelasan alat reproduksi seperti petugas kesehatan agar penjelasannya lebih akurat. Bisa juga denganya cara menampilkan video mengenai kesehatan sex education sampai pentakit penyakit yang diabitkan oleh seks bebas. Ataupun dengan cara berdiskusi dengan para siswa mengenai kesehatan alat reproduksinya.
Dengan diajarkannya sex education diharapkan para remaja dapat lebih perduli dan menjaga alat reproduksinya khususnya bagi remaja putri. (KS)
Artikel diatas diterbitkan guna memenuhi tugas tehnik penulisan artikel dan feature oleh penulis
