Sumbawa Besar, KabarSumbawa.com –Â Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa dan Kelompok Tani Riam Remo Desa Penyaring menggelar Panen Raya Jagung di Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara. Dalam kegiatan nampak dari beberapa SKPD Kabupaten Sumbawa, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Sumbawa, Perwakilan Korem Wirabuana, Kadis Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, ketua Permapi dan beberapa pengusaha jagung lainnya pada Rabu (03/5/2017).
Ketua Permapi Herman Rahman dalam sambutannya  mengatakan bahwa, pangan merupakan aspek ketahanan nasional. Melalui Permapi bersama dengan petani, akan dapat mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Hal tersebut dapat terwujud karena dataran Indonesia sangatlah subur, sehingga potensi pertanian juga melimpah. Khususnya Kabupaten Sumbawa, dengan lahan yang cukup luas, dirasa akan mampu mewujudkan swasembada jagung.
Permapi merupakan wadah perhimpunan bagi para petani, peternak maupun nelayan. Sehingga akan dapat mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh petani, asalkan dengan satu catatan bahwa jangan hanya melihat pangan dari satu sisi saja, akan tetapi melihat dari sudut pandang yang lebih luas. Apalagi ditahun 2020 mendatang kebutuhan pangan dunia akan semakin meningkat, karena pertumbuhan penduduk semakin meningkat lanjut Herman.
Tentunya hal tersebut, harus dipersiapkan dari sekarang, agar semua komponen terlindungi. Pangan atau jagung dapat menghasilkan sesuatu yang lebih menguntungkan dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Ada sekitar 2,5 juta hektar lahan untuk tanaman jagung, Sehingga wajar Mentri pertanian menjadikan NTB icon jagung. Maka untuk mendukung hal tersebut, maka perlu ada resi gudang yang harus dibangun untuk menampung jagung petani. Petani harus diberikan perlindungan, terutama dalam persoalan harga untuk membangun usahanya, harap Herman.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertaian dan Perkebunan Provinsi NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si mengatakan bahwa, Sumbawa merupakan penyumbang tertinggi untuk kebutuhan pangan. Ada sekitar 509.000 hektar potensi lahan yang ada di Indonesia, dari angka tersebut NTB berkontribusi dalam hal tidak lagi mengimpor jagung. Karena NTB khususnya Sumbawa merupakan kabupaten dengan produksi jagung terbesar di Indonesia.
Untuk diketahui, Kabupaten Sumbawa akan mendapat bantauan alat-alat pertanian, seperti konseler, traktor, combine dan mesin pompa air. Bantuan tersebut dihajatkan untuk membantu petani agar pengelolahan lahan pertanian bisa maksimal. Selain itu, lahan yang dikhususkan untuk Perluasan Areal Tanam (PAT), akan mendapat bantuan pupuk bersubsudi, yang anggarannya langsung di tranfer kerekening kelompok-kelompok yang mendapatkan bantuan.
Ia juga menambahkan, tentang sulitnya pemasaran jagung. Jadi salah satu solusinya dengan membangun resi gudang, tujuannya agar nanti, ketika hasil petani belum bisa dipasarkan maka resi gudang dapat menampungnya. Sehingga dengan hal itu petani mendapat keuntungan dari penjualan hasilnya, tambah Husnul.
Sekda Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Rasyidi, mengungkapkan bahwa dengan menanam jagung akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Ia menginginkan agar rakyat Sumbawa mampu merubah hidupnya melalui tanaman jagung.
Sekda mengharapkan, agar kuota pupuk bersubsidi perlu ditambah, sesuai dengan luas lahan yang ada. karena dengan kebutuhan pupuk yang cukup dapat meningkatkan produksi hasil pertanian, tutup Sekda.