
MATARAM, Kabar Sumbawa—Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Gagas Foundation bersama Lentera Anak (Jakarta) dan Ruandu Foundatin Padang, menemukan sedikitnya ada 61 merk iklan rokok yang mengepung kawasan sekolah. Monitoring ini dilaksanakan pada Tahun 2016 lalu di 5 kota di Indonesia, yakni Mataram, Padang, Bekasi, Tangerang Selatan dan Bogor.
Hasil monitoring tersebut ditemukan 85 persen sekolah di Indonesi dikepung oleh iklan rokok yang diletakkan di warung atau kios sekitar sekolah, kemudian menual rokok dengan harga sangat murah bahkan kurang dari Rp. 1000, sehingga anak-anak dengan mudah membeli dan mengkonsumsi rokok. Selain itu perusahaan rokok juga menyiapkan dana untuk meletakkan iklan-iklan di sekitar sekolah dan kemungkinan iklan-iklan yang dilatekkan di warung-warung ini tidak membayar pajak, seperti halnya di Kota Padang, Bekasi Bogor dan Tangerang Selatan.
Ketua Gagas Foundation, Azhar Zaini dalam Press Conference di depan sejumlah wartawan di Mataram Square Hotel, Senin (20/2) menyatakan, bahwa pihaknya sangat prihatin dengan semakin gencarnya perusahaan menjadi anak sekolah sebagai target pemasaran utama mereka untuk mendapatkan perokok pengganti yang akan menjamin keberlangsungan bisnisnya.
Menurut Zaini, tindakan perusahaan ini sangat tidak sejalan dengan program pemerintah untuk menjadikan Kota Mataram sebagai Kota Layak Anak (KLA) pada Tahun 2018 mendatang. Karena salah satu item kriteria penilaian KLA sekolah harus terbebas dari iklan rokok.
Merespon kondisi tersebut, kata Zaini pihaknya sudah bergerak melakukan berbagai kampanye dan sosialisasi “Tolak Jadi Target”, dimana para pelajar, guru dan masyarakat sekitar sekolah digerakkan untuk melawan taktik curang perusahaan rokok tersebut.
“Saat ini ssudah 22 sekolah di Mataram yang berhasil menurunkan iklanrokok di sekitar sekolah dan menggantinya dengan spanduk yang dibuat sekolah dengan berbagai pesan positif,” ujar Zaini.
Ditambahkan, inisiatif pelajar, guru dan dukungan masyarakat sekitar sekolah ini perlu juga mendapat dukungan dari pemerintah, agar 147 sekolah di Mataram bias terbebas dari iklan rokok. Bahkan tidak hanya lingkungan sekolah saja, seleuruh sudut Kota Mataram dan kota lainnya di seluruh Indonesia terbebas dari kepungan iklan rokok. Terutama Kota Mataram yang telah mencanangkan diri menjadi Kota Layak Anak (KLA) pada Tahun 2018 mendatang. (KS/YDS)