Sumbawa Besar, Kabar Sumbawa—Indikasi beredarnya kunci jawaban pada pelaksanaan UN-UNBK tahun ini membuktikan masih adanya oknum tertentu yang ingin memnafaatkan momen untuk mencari lahan pendapatan. Padahal secara tekhnis pelaksanaan UN-UNBK telah diproteksi ketat untuk memperkecil terjadinya kecurangan.
Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Sumbawa, Sudirman, SPd mengatakan, indikasi beredarnya kunci jawaban sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan. Terkadang momen ini dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mencari lahan, padahal hal ini justru ini dapat merusak tatanan pendidikan. “Jika masyarakat menemukan adanya dugaan ke arah hal itu, secara kedinasan maupun pribadi kami berharap untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib. Karena Kepolisian juga terlibat dalam proses pengawalan dan pengamanan UN-UNBK,” ujar Kadis.
Dikatakan, terhadap beredarnya kunci jawaban seharusnya hal ini jangan mudah dipercaya kebenarannya, karena bisa saja hal itu justru akan menjerumuskan para siswa sendiri. Artinya kunci jawaban itu jangan mudah terpengaruh apalagi mempercayainya. Pihaknya juga telah melakukan pemantauan ke SMANI 1, tapi tidak ditemukan adanya fakta mengarah kepada dugaan tersebut. “Kecurigaan itu boleh saja tetapi jangan sampai hal itu menjadi fakta,” kata Sudirman.
Ditambahkan, pihaknya berkeyakinan indikasi adanya kasus tersebut sangat kecil kemungkinan bisa terjadi. Sehingga sebagai bentuk untuk memperkecil terjadi kasus-kasus seperti itu pemerintah mulai tahun ini diberlakukan UNBK, dan Tahun 2017 mendatang proses ujian akan dilaksanakan dengan sisten UNBK. Pihaknya juga berharap kepada anak-anak agar tidak mudah terbuai pada hal-hal yang bersifat merugikan diri sendiri dan pihak sekolah sudah berupaya sedemikian rupa untuk melakukan proteksi. Semuanya harus diawali dari percaya diri dulu, tetapi kalau lebih percaya kepada sesuatu yang tidak semestinya, maka justru mereka akan rugi,” tegasnya. (KS/YD)